Kamis, 17 Mei 2012

sebuah teguran halus untukku

Hidup itu memang kumpulan dari berbagai macam alur cerita. Dari yang semulanya anak-anak, beranjak remaja, menginjak dewasa dan terakhir menjadi tua. Dari yang ketika anak-anak banyak keceriaan terpancar dalam setiap kegiatannya. Dari masa remaja yang mulai mengenal banyak masalah didalam alur kisah ceritanya. Dari waktu dewasa yang mulai berusaha keras mewujudkan apa-apa yang telah direncanakan jauh-jauh hari. Hingga ketika masa tua yang menyapa hingga waktu senja. Semua ada masanya, semua ada waktunya. Akan ada orang yang beruntung bisa merasakan lengkap alur ceritanya, namun terkadang ada pula yang lebih cepat menyelesaikan kisah hidupnya. 

Masa muda bukan berarti jaminan bahwa masih akan merasakan hidup lama, karena memang masalah umur didunia siapa yang tahu kecuali sang Maha Penguasa Alam Raya. Karenanya jangan pernah merasa aman dari yang namanya maut. Meskipun bersembunyi didalam kokohnya benteng yang menaungi, kalau sudah saatnya maut menjemput maka ia akan datang menjemput. Tak peduli kamu berada dimana ia akan datang kesana ketika sudah tiba waktunya.

Mungkin aku juga sudah terlalu terlena dengan kesibukan dunia, hingga kadang kurasakan apa yang namanya hampa. Pertanyaan yang sering kulontarkan entah kepada seorang guru atau pun terkadang kepada diriku sendiri, “Iman itu naik dan turun, lalu ketika turun bagaimana mengatasinya?” .

Karena memang yakinku bila seseorang yang melakukan dosa, maka imannya sedang menurun bahkan kadang sedang hilang.

Karena memang yakinku bila seseorang yang beriman, akan selalu mengingat bahwa hidup didunia ini sementara dan apa yang diperbuatnya akan dimintai pertanggung jawaban olehNYA kelak di hari perhitungan semua amal.

Pernah ku dapati sebuah nasehat dari saudaraku seiman,
“sesungguhnya obat untuk  mengobati hati yang sakit itu adalah dengan banyak-banyak mengingat sang pemutus segala kenikmatan didunia, yaitu banyak-banyak mengingat kematian.”

Ketika banyak orang disekelilingku mengatakan bahwa pribadiku baik, kadang aku merasakan hal yang berbeda. Kurasakan itulah teguran halus buatku, itulah doa mereka bagiku. Karena memang kutemukan pribadiku belumlah seperti yang mereka katakan. Kusadari diri ini masih perlu banyak gemblengan, masih perlu banyak sekali pengajaran. Karena memang, kusadari bila apa yang ku ketahui belumlah semua. Semakin kubelajar, makin kutahu bila diriku belum tahu.

Allahumma j’alnii khairan mimma yaquluun
Waghfirlii mimma laa ya’lamuun
Ya allah jadikanlah aku lebih baik dari apa yang mereka katakan
Dan ampunilah aku dari apa-apa yang tidak mereka ketahui tentangku
Aamiin ya rahman

0 komentar:

Posting Komentar

 

About Me

Foto Saya
boecah
segalanya telah berubah... tak ada yang akan selalu konstan di dunia ini...
Lihat profil lengkapku

Followers

Copyright © 2010 boecah lawu

Template By Nano Yulianto