Minggu, 31 Mei 2015

Tabayyun

1.      Apa itu Tabayyun?

Menurut Kamus besar bahasa Indonesia, Tabayun berarti pemahaman,penjelasan sebelum memberikan kritikan terhadap sesuatu.  Allah telah berfirman didalam Al quran:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

Wahai orang- orang yang beriman, jika ada seorang faasiq datang kepada kalian dengan membawa suatu berita penting, maka tabayun-lah (telitilah dulu), agar jangan sampai kalian menimpakan suatu bahaya pada suatu kaum atas dasar kebodohan, kemudian akhirnya kalian menjadi menyesal atas perlakuan kalian. [al-Hujurât/49:6].

Kata فتبيّنوا  didalam ayat ini memiliki dua qiraah. Jumhur al-Qurra membacanya "fatabayyanu", sedangkan al-Kissa`i dan para qurra` Madinah membacanya "fatatsabbatu"(Al-Jâmi' li Ahkâmil-Qur`ân, 1/ 205. Jâmi'ul-Bayân fî Ta`wîlil-Qur`ân, 11/383). Keduanya adalah benar dan memiliki makna yang sama.

Syaikh ath-Thabari memaknainya: “Endapkanlah dulu sampai kalian mengetahui kebenarannya, jangan terburu-burumenerimanya” (Jâmi'ul-Bayân fî Ta`wîlil-Qur`ân)
Syaikh al-Jazâ`iri mengatakan, artinya, telitilah kembali sebelum kalian berkata, berbuat atau memvonis.( Aysarut-Tafâsiir)
 Pengertian lebih rinci telah dituturkan oleh  Imam Asy Syaukani rahimahullah didalam kitab Fathul Qadir,
“Tabayyun adalah memeriksa dengan teliti dan yang dimaksud dengan tatsabbut adalah berhati-hati dan tidak tergesa-gesa, melihat dengan keilmuan yang dalam terhadap sebuah peristiwa dan kabar yang datang, sampai menjadi jelas dan terang baginya.”


2.      Kenapa harus bertabayyun?

Karena tidak semua berita ataupun informasi yang kita dapat itu selalu benar, maka sebelum mencerna ataupun bahkan menyebarkannya kepada khalayak alangkah lebih baik untuk ber-tabayun terlebih dahulu. Tabayun juga akan menjauhkan kita dari prasangka buruk.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
إِيَّا كُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلاَ تَحَسَّسُوا وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا وَلاَتَدَابَرُوا وَلاَتَبَاغَضُوا وَكُوْنُواعِبَادَاللَّهِ إحْوَانًا

“Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, kerana prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari keburukan orang lain, saling inti-mengintip, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara” (Riwayat  Al-Bukhari no. 6064 dan Muslim no. 2563 )



Allah Ta’ala berfirman.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain” (Al-Hujurat : 12)


3.      Kapan kita harus melakukan tabayyun?

Tabayun dilakukan ketika kita mendapati isu atau berita penting, seperti yang telah termaktub didalam surat Al hujarat ayat 6.
“Wahai orang- orang yang beriman, jika ada seorang faasiq datang kepada kalian dengan membawa suatu berita penting, maka tabayun-lah (telitilah dulu), agar jangan sampai kalian menimpakan suatu bahaya pada suatu kaum atas dasar kebodohan, kemudian akhirnya kalian menjadi menyesal atas perlakuan kalian.” [al-Hujurât/49:6]


4.      Bagaimana cara tabayyun yang baik?

Asy Syaukani rahimahullah menyebutkan dalam kitab Fathul Qadir, Tabayun dilakukan secara teliti, berhati-hati dan tidak tergesa-gesa untuk melihat dengan keilmuan suatu peristiwa ataupun kabar yang dating, sampai menjadi jelas dan terang baginya.


5.      Dampak negatif apa yang akan diterima jika meninggalkan tabayyun?

Tabayun merupakan sebuah filter untuk menyaring informasi ataupun kabar berita yang kita terima, ketika filter itu tidak kita gunakan maka kita tidak akan bisa membedakan antara informasi baik dan buruk. Lebih jauh lagi, hal ini dapat merusak hubungan pribadi dan masyarakat.

6.      Hikmah apa yang didapat dari tabayyun?

Terdapat beberapa hikmah tabayyun, antara lain
·         Menjauhkan kita dari prasangka buruk
·         Membantu kita untuk lebih cermat dan teliti dalam menelaah berita ataupun informasi yang kita terima
·         Menghindarkan kita dari rasa penyesalan, seperti yang telah termaktub didalam surat al-Hujurât ayat ke-6.

nb: materi untuk menjadi salah satu narasumber pada  acara Santri Bicara di LBSM 
 

About Me

Foto Saya
boecah
segalanya telah berubah... tak ada yang akan selalu konstan di dunia ini...
Lihat profil lengkapku

Followers

Copyright © 2010 boecah lawu

Template By Nano Yulianto