"BOECAH" lawu...
sebuah nama pena dari seorang pemuda kelahiran klaten 19 tahun silam. Bertempat tinggal di kabupaten yang berjulukan "Bersinar", namun berdomisili di dekat sebuah gunung yang tinggi menjulang. Dan kini ia sedang merampungkan studinya di sebuah tempat kecil nan indah, orang-orang biasa menyebutnya dengan "Negeri Dua Menara". Sebuah tempat belajar yang masih asri, yang di dalamnya terdapat dua buah menara putih yang mengapit sebuah kubah masjid besar.
suatu ketika, pemuda ini di tanya oleh beberapa sahabatnya.
"Jenengankan sudah beranjak dewasa, melihat umur jenengan. tetapi kok masih seneng dengan nickname ::Boecah:: ya???"
Ia pun menjawab,
"wah, ceritanya puuuaannnjjang nih... :D. ( Hhehe :P ).
Bermula dari keisengan, namun berlanjut kepada fase menikmati sebuah nama "boecah".
Kemudian ku berpikir, untuk membuat filosofi tentang nama ini :D.
Enaknya jadi seorang bocah yang melalui setiap waktunya dengan keceriaan. tiap saat di isi dengan senyuman indah yang selalu terukir di bibir mungilnya. Melewati hari tanpa takut akan suatu masalah, berbeda dengan orang yang "mengaku" dewasa. Tiap saat selalu di rundung duka. Entah masalah sekolah, hingga asmara, selalu berputar-putar di sekeliling pikirannya.
Seorang bocah pun lebih simple dalam menjalani hidup, yang senang iapun mau melakukannya, dan bila benci kadang ia bisa hanya diam, ataupun menangis. Iapun selalu mencoba hal-hal baru. tanpa merasa khawatir dengan apa yang terjadi kemudian. Ia bebas mengekspresikan segala hal yang ada pada dirinya. layaknya burung yang bebas terbang kemanapun ia suka selama sayap masih bisa di kepakkannya. Ia bebas sebebas bebasnya. (^_^)
itu mungkin bila berbicara bocah, bukan "Boecah". karena boecah hanyalah seorang "pemuda", yang ingin melewati harinya dengan penuh senyuman percaya diri. meskipun bukan ia bocah namun Ingin selalu terlihat ceria walau lebih sering di rundung masalah. itulah Boecah, \(^-^)/
<=selalu ceria!!!!=>
