Bila kita berjalan, akan kita
temui banyak hal yang berbeda. Entah itu jalanannya yang tadinya tanpa
halangan, ada juga yang penuh batu berjejalan. Bisa juga ada yang terasa teduh
karena ada barisan pepohonan dipinggir jalan, tak jarang juga terasa panas karena
hanya ada semak belukar tanpa pohon perindang. Namun itulah enaknya berjalan.
Kita jadi tidak bosan dengan keadaan yang selalu sama. Kita jadi bisa menemukan
rasa yang berbeda, entah itu kita sukai ataupun mungkin malah kita benci.
Itulah seninya berjalan, ada berbagai macam kejadian yang dapat menjadi
pengalaman. Dan dari pengalaman dapat kita ambil sebagai pelajaran.
Kadangkala kita temukan didalam
perjalanan menuju tujuan, terjadi hal yang tidak kita inginkan. Tetapi
Janganlah lantas jengkel ataupun merasa kecewa. Mungkin semua itu akan selalu
muncul ketika kita tidak siap menerima keadaan pun kenyataan, tapi cobalah
untuk dapat bersahabat dengan keadaan dan kenyataan. Anggaplah keduanya sebagai
kawan untuk kembali menemani kita melanjutkan perjalanan. Karena memang, kalau
kita berjalan sendirian, maka akan terasa sepi dan membosankan. Maka Allah pun
tahu apa yang kita rasakan. DIA pun mengirimkan kepada kita “keadaan dan
kenyataan” untuk mengisi hari-hari kita yang sepi. Keduanya selalu meramaikan
juga memberikan pengalaman dan pelajaran berharga dari setiap tingkah polahnya.
Kalau kita dapat bersahabat baik dengan keduanya, niscaya akan ada banyak
manfaat yang kita temukan untuk kedepannya.
Bagaimana caranya bersahabat
dengan keduanya? Sesungguhnya banyak sekali cara jitu untuk dapat bersahabat
dengan keduanya. Salah satunya adalah dengan bersyukur dan bersabar. Beryukur
terhadap keadaan akan membuat kita merasakan apa yang namanya bahagia, dan
bersabar terhadap kenyataan akan membuat kita mengenal yang namanya tawakal.
Inilah indahnya perjalanan. Sekalinya kita menemukan kunci utamanya, maka akan
kita temukan keindahan juga keelokannya.
Didalam perjalanan nun jauh, tak
jarang kita dicegat dengan yang namanya kegagalan. Ia memang tampak sebagai tempat pemberhentian, namun hanya
pemberhentian sementara bukan tempat pemberhentian selamanya. Karenanya, ketika
menemuinya cobalah untuk memenuhi kembali bekal dan semangat kita. Setelah kita
rasa cukup, maka segeralah untuk melanjutkan kembali perjalanan, karena jika
tidak bersegera,maka akibatnya tempat pemberhentian sementara itu akan menjadi
tujuan akhir kita.
Ayo semangat (^_^)
0 komentar:
Posting Komentar