Selasa, 08 Mei 2012

pelajaran dari perjalanan

Bila kita berjalan, akan kita temui banyak hal yang berbeda. Entah itu jalanannya yang tadinya tanpa halangan, ada juga yang penuh batu berjejalan. Bisa juga ada yang terasa teduh karena ada barisan pepohonan dipinggir jalan, tak jarang juga terasa panas karena hanya ada semak belukar tanpa pohon perindang. Namun itulah enaknya berjalan. Kita jadi tidak bosan dengan keadaan yang selalu sama. Kita jadi bisa menemukan rasa yang berbeda, entah itu kita sukai ataupun mungkin malah kita benci. Itulah seninya berjalan, ada berbagai macam kejadian yang dapat menjadi pengalaman. Dan dari pengalaman dapat kita ambil sebagai pelajaran.

Kadangkala kita temukan didalam perjalanan menuju tujuan, terjadi hal yang tidak kita inginkan. Tetapi Janganlah lantas jengkel ataupun merasa kecewa. Mungkin semua itu akan selalu muncul ketika kita tidak siap menerima keadaan pun kenyataan, tapi cobalah untuk dapat bersahabat dengan keadaan dan kenyataan. Anggaplah keduanya sebagai kawan untuk kembali menemani kita melanjutkan perjalanan. Karena memang, kalau kita berjalan sendirian, maka akan terasa sepi dan membosankan. Maka Allah pun tahu apa yang kita rasakan. DIA pun mengirimkan kepada kita “keadaan dan kenyataan” untuk mengisi hari-hari kita yang sepi. Keduanya selalu meramaikan juga memberikan pengalaman dan pelajaran berharga dari setiap tingkah polahnya. Kalau kita dapat bersahabat baik dengan keduanya, niscaya akan ada banyak manfaat yang kita temukan untuk kedepannya.

Bagaimana caranya bersahabat dengan keduanya? Sesungguhnya banyak sekali cara jitu untuk dapat bersahabat dengan keduanya. Salah satunya adalah dengan bersyukur dan bersabar. Beryukur terhadap keadaan akan membuat kita merasakan apa yang namanya bahagia, dan bersabar terhadap kenyataan akan membuat kita mengenal yang namanya tawakal. Inilah indahnya perjalanan. Sekalinya kita menemukan kunci utamanya, maka akan kita temukan keindahan juga keelokannya.

Didalam perjalanan nun jauh, tak jarang kita dicegat dengan yang namanya kegagalan. Ia memang tampak  sebagai tempat pemberhentian, namun hanya pemberhentian sementara bukan tempat pemberhentian selamanya. Karenanya, ketika menemuinya cobalah untuk memenuhi kembali bekal dan semangat kita. Setelah kita rasa cukup, maka segeralah untuk melanjutkan kembali perjalanan, karena jika tidak bersegera,maka akibatnya tempat pemberhentian sementara itu akan menjadi tujuan akhir kita. 

Ayo semangat (^_^)

0 komentar:

Posting Komentar

 

About Me

Foto Saya
boecah
segalanya telah berubah... tak ada yang akan selalu konstan di dunia ini...
Lihat profil lengkapku

Followers

Copyright © 2010 boecah lawu

Template By Nano Yulianto