Setiap orang pastilah diciptakan
dengan berbagai macam kelebihan dan keukurangan. Benarlah bila ada yang
mengatakan “tidak ada manusia biasa yang sempurna”, karena memang
pastilah setiap orang memiliki kekurangan didalam dirinya. Namun yang perlu
digaris bawahi, jangan karena memiliki kekurangan kita jadi menilai diri
sendiri sebagai orang yang malang. Yakinlah bila Allah pun menganugerahkan
kepada setiap hambaNya kelebihan untuk menyeimbangi kekurangan.
Masih teringat jelas didalam
ingatanku tentang pernyataan seorang kawan yang baru ku kenal. Ketika ia
ditanya apa kelebihan dan kekurangan yang kau miliki?. Maka sambil
tersenyum simpul ia pun menjawab, “kelebihanku adalah memiliki banyak
kekurangan, dan kekuranganku adalah memiliki sedikit kelebihan”. Sebuah
jawaban simple yang kalau kita renungkan sejenak, terkadang apa yang ia
katakan adalah benar dalam kenyataannya.
Setiap orang memiliki kekurangan
dan kelebihan yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Tapi
sebenarnya kelebihan seseorang itu adalah sesuatu yang tidak dimiliki orang
lain. Sedangkan kekurangan adalah sesuatu yang kadang kita nilai biasa saja.
Padahal sejatinya, apa yang kita nilai sebagai kekurangan atau sesuatu yang
biasa saja itu merupakan hal yang dianggap luar biasa bagi yang belum
memilikinya.
Misalnya, seorang anak yang kaya
raya bertemankan dengan seorang anak desa. Si anak desa ini berpikiran betapa
senang hidupnya bila ia dapat memiliki harta melimpah seperti kawannya, dengan
harta itu ia dapat membeli banyak mainan dan makanan yang ia suka. Tak perlu lagi ia mengembalakan
kambing milik tetangga guna mencari sesuap nasi, tak perlu lah ia ke sawah
mencangkul bersama ayahnya dan ibunya. Tetapi dilain pihak, si anak kaya raya
ini pun iri terhadap kawannya yang notabene anak desa. Ia iri karena temannya
anak desa itu dapat bermain kemanapun ia suka tak perlu banyak aturan yang
mengekangnya. ia iri dengan anak desa yang dengan riang bermain lumpur disawah
bersama ayah dan ibunya, sedangkan ia hanya sendiri berteman sepi dirumahnya
yang mewah dengan berbagai fasilitas namun tanpa kebersamaan dengan orang tua
yang sibuk bekerja.
Cerita diatas hanyalah sebagai
permisalan. Betapa banyak apa yang kita nilai sebagai kekurangan sejatinya
merupakan kelebihan bagi orang lain. Dan apa yang kita nilai sebagai suatu
kelebihan bagi kita sejatinya merupakan kekurangan bagi orang lain. Lalu dimana
titik temunya?
Sesungguhnya yang dicari setiap
insan manusia adalah kebahagiaan dan ketenangan didalam kehidupannya. Salah
persepsi jika kebahagiaan hanya akan dirasa ketika mempunyai harta melimpah, karena pada
kenyataannya betapa banyak orang memiliki harta tetapi tak bisa menikmatinya.
Ia punya banyak harta tetapi tak bisa memakan makanan kesukaannya karena
penyakit yang dideritanya. Berkebalikan dari itu semua, ada juga orang yang
meskipun hidup sederhana tetapi terlihat bahagia. Meski sederhana, selalu
tampak keceriaan di wajahnya. Tahukah engkau apa rahasianya? Yups, syukur dan
sabarlah jawabannya. (^_^)
0 komentar:
Posting Komentar