Selasa, 23 April 2013

Pelajaran dari ElSin

Kembali kita bertemu dengan salah satu mata kuliah di semester empat, ELSIN (Elemen Mesin). Dan bahasan yang di bawa tak jauh-jauh dari apa yang namanya bagian-bagian utama pembentuk sebuah mesin. Dahulu yang pertama kali adalah bagian “Poros” dengan berbagai beban yang dikenakan kepadanya. Mulai dari poros dengan beban puntir, poros dengan beban lentur, poros dengan beban murni, hingga poros dengan beban lentur dan punter. Dari langkah pertama perhitungan, bersambung ke beberapa belas langkah selanjutnya untuk menentukan diameter dari poros agar kuat menahan beban yang diamanahkan kepadanya. Seorang Engineer  kan engga mau kalau seandainya alat yang telah susah-susah di buatnya cepat rusak ataupun tak bisa lagi digunakan. Karenanya mereka selalu ceramta dalam melakukan perhitungan. Seperti kata Bapak Ketua Departemen, “Tak ada maaf bagi satu kesalahan meski yang kecil”. (sesekali belajar jadi orang perfeksionis :D ).

Bab selanjutnya tentang sabuk dan rantai, namun untuk saat ini bukan bab ini yang akan ku ceritakan. Tetapi bab yang diterangkan oleh seorang dosenku pasca UTS kemarin. Yaitu bab tentang “Gear”. Jika kita pernah membuka mainan tamiya, akan kita temukan sebuah benda kecil berbentuk lingkaran dengan gerigi yang mengitarinya. Ada yang berbentung tabung kecil memangjang, tetapi ada juga berbentuk bulat pipih. Namun kalau kita mau belajar, ternyata masih banyak bentuk lain yang bisa kita buat untuk meramaikan :D .

Salah satu perkataan ibu dosen pengajar kala itu tentang Gear adalah,
“Gear itu selalu berpasangan, jika hanya sendiri maka tak akan bisa melakukan tugasnya. Ada yang bertugas sebagai pemimpin yang menggerakkan gear-gear yang lain dan ada puloa yang berperan sebagai  yang dipimpin, dengan selalu taat kepada pempinannya.”

Nah dari apa yang telah disampaikan dosen ini, sambil iseng-iseng di kelas kurubah sedikit yang kutulis dengan kalimat sebagai berikut,

“Jodoh itu seperti gear,yaitu  selalu berpasangan tidak sendirian. Dimana salah satunya merupakan pemimpin bagi yang lainnya, dan yang lainnya selalu taat kepada pemimpinnya. Jika keduanya tidak saling melaksanakan apa yang jadi amanahnya, niscaya akan ada kerusakan pada keduanya.” (Hoeda, 18-04-2013)

Entah apa yang kupikirkan kala itu, tahu-tahu tangan ini menggerakkan pena dan menuliskan pa yang telah tertera diatas. Apapun namanya, satu hal yang sering kuulang-ulang:  

“semua hal itu selalu tidak ada yang sia-sia, selama kita bisa menemukan hikmah pelajaran dibaliknya.” 

Karena memang belajar itu tidak selalu saklek dari apa-apa yang tertulis dibuku, banyak hal lain yang belum tertuliskan dibuku namun layak untuk dipelajari. So Don’t Worry Be Happy , insya allah kulluhu khair (^_^)

0 komentar:

Posting Komentar

 

About Me

Foto Saya
boecah
segalanya telah berubah... tak ada yang akan selalu konstan di dunia ini...
Lihat profil lengkapku

Followers

Copyright © 2010 boecah lawu

Template By Nano Yulianto