Tiap orang pastilah mempunyai cara pandangnya sendiri terhadap sebuah
persoalan yang dihadapi. Adakalanya juga satu masalah yang memiliki beberapa
cara penyelesaian tergantung dari sudut mana seseorang memandang. Memang susah
untuk menyatukan persepsi diantara sekian banyak orang. Dalam kerja kelompok
pun sering ditemui perbedaan-perbedaan yang terjadi. Mungkin disinilah
pentingnya berpikiran jernih, karena banyak sekalai contoh kasus ketika berbeda
pendapat maka akan terjadi debat yang seringnya berujung kepada saling
menghujat. Walau ada juga yang tidak sampai menghujat, tetapi minimal ada
perasaan nggrundel didalam hati.
Semua itu terjadi karena memang sifat dasar manusia adalah tidak mau kalah,
ingin menang dan merasa selalu benar. Jarang sekali didapai seseorang yang mau
menerima kekalahan, mau mengakui kesalahan dan juga mau menerima keadaan dengan
hati yang lapang. Namun perlu digaris bawahi, jarang bukan berarti tidak ada.
Insya allah akan selalu ada golongan yang sedikit namun punya kontribusi yang
banyak.
Allah menciptakan segala sesuatu dengan berpasangan. Ada yang pemarah maka
ada pula yang pemaaf, ada yang penakut maka aka nada pula yang pemberani, ada
yang pendiam maka ada pula yang suka berbicara. Semua itu adalah sunnah Nya
didunia. Dan segala apa yang telah Allah ciptakan, insya allah selalu ada
manfaat dan juga hikmahnya. Cuma terkadang manusia perlu beberapa waktu lamanya
untuk menyadari dan mensyukuri nya.
Layaknya penyakit yang mendera seseorang, kalau kita mau berpikiran positif
maka akan kita temui bahawa penyakit itu sebuah anugerah yang telah Allah
karuniakan. Seperti yang Allah janjikan lewat sebuah hadits yang intinya bahwa
penyakit yang mendera seorang muslim itu adalah sebagai penebus dosa-dosanya.
Seorang muslim akan diuji dengan penyakit sebagai penghapus
kesalahan-kesalahannya hingga ia berjalan diatas bumi ini tanpa mempunyai
kesalahan. Bila memang merasa cobaan yang datang begitu berat maka ingatlah
“Laa yukallifullahu nafsan illaa wus’aha” , Allah tidak akan membebankan kepada
hambaNya kecuali sesuai dengan kemampuannya. Ternyata memang benar, HUSNUDZON
itu indah (^_^).
0 komentar:
Posting Komentar