Jumat, 24 Desember 2010

Secuil Kata Tentang Pepisahan. . .

Layaknya sebuah ketetapan, segala hal di dunia ini pastilah selalu mempunyai pasangan. Allah menciptakan Adam, maka Allah juga menciptakan pasangannya yaitu Hawa. Ada kehidupan maka ada pula kematian. Bila saat ini siang, pertanda malam akan segera datang. dan jika di pagi hari kita temui sinar mentari, maka di malam hari sang rembulan siap menemani. Karenanya, tak salah bila ada sebuah "Pertemuan" yang di lanjutkan dengan "Perpisahan".

Pertemuan, sebuah hal yang menyenangkan. Karena dengannya sebuah perkenalan terjadi. Dengannya pula bertambah kawan kita. Ia juga merupakan salah satu sebab terciptanya sebuah ikatan persaudaraan seiman. dan di dalam sebuah pertemuan berbagai macam kenangan bermunculan. (^_^)

Sedangkan Perpisahan, merupakan sesuatu hal yang identik dengan kesedihan, rasa haru, dan tak jarang di lengkapi dengan tangisan serta air mata. Teringat sebuah kalimat,"Bukanlah perpisahan yang kutangisi, namun sebuah pertemuan yang ku sesali". Karena memang sebuah perpisahan terjadi karena ada sebuah pertemuan.

Meminjam sebuah perumpamaan dari seorang kawan, bahwa sebuah pertemuan dan perpisahan itu ibarat kita bermain layang-layang. yang bila ada layang-layang bertemu, maka itu adalah tanda bahwa perpisahan akan segera datang. Namun bila kita mau sedikit merenung,akan banyak hikmah yang kita temui di balik sebuah sedihnya perpisahan.

Dengan perpisahan, kita bisa merasakan nikmatnya arti sebuah pertemuan. Seperti sebuah petuah, "Untuk merasakan manisnya serta indahnya sebuah pertemuan, tak jarang kita harus mencicipi pahitnya dan getirnya sebuah perpisahan".

Dan dengan perpisahan pula, kita dapat mengerti betapa berharganya sesuatu/ seseorang yang kita tinggalkan. Layaknya sebuah gunung, yang akan semakin agung bila di lihat dari kejauhan. Dengannya pula kita mengerti bahwa jarak bukanlah penghalang untuk saling tetap berkomunikasi dan bersilaturahmi. karena "jauh di mata namun dekat di hati". (^_^)

Tetapi, bukan berarti sebuah perpisahan itu selalu bernilai positif. Kadang sebuah perpisahan pun bisa bernilai negatif. Yaitu apabila sebuah perpisahan itu disertai dengan rasa dendam,iri, dan kemarahan. karena itulah yang di sebut sebagai perpisahan yang mendatangkan permusuhan.

Maka, bila kita menghadapi sebuah perpisahan janganlah kita terlalu bersedih, tetapi sabar. Dan bila sebuah pertemuan dan kebersamaan kita rasakan, janganlah terlalu gembira, tetapi iringilah dengan syukur. dan itulah yang terbaik. Seperti dalam sebuah hadist.

"Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Seluruh perkaranya baik baginya. Tidak ada hal seperti ini kecuali hanya pada orang mukmin. Jika dia mendapatkan kesenangan lantas dia bersyukur, maka hal itu baik baginya. Dan jika dia ditimpa kesulitan lantas dia bersabar, maka hal itu baik baginya." (Riwayat Muslim, no. 2999)

di tutup dengan sebuah kalimat pendek,Bahwa " Hakikat ukhuwah ialah, tidak akan bertambah hanya karena jarak yang dekat dan tidak akan berkurang hanya karena jarak yang jauh." dan Mungkin hanya sedikit ini yang bisa di sampaikan. Kurang lebihnya mohon maaf dan Semoga bermanfaat... (^_^)

0 komentar:

Posting Komentar

 

About Me

Foto Saya
boecah
segalanya telah berubah... tak ada yang akan selalu konstan di dunia ini...
Lihat profil lengkapku

Followers

Copyright © 2010 boecah lawu

Template By Nano Yulianto