terlihat titik air berguguran.
menemani langkah tuk melangkah.
menapaki hidup, dengan segala yang persoalan yang datang silih berganti.
ku lihat embun pagi,
menetes di atas hijaunya dedaunan,
membasahi bumi ini dengan kesegaran.
bukan kita yang memilih takdir,
tetapi takdirlah yang memilih kita...
takdir itu bagaikan angin bagi pemanah,
yang mana kita harus mencoba membidik,
dan melesatkannya di waktu yang tepat.
0 komentar:
Posting Komentar