- Bismillah memulai perjalanan ke Banda Aceh
- Berangkat dengan tiga motor (kereta) dengan 5 orang pengendara
- Sekitar jam 9 malam rombongan pun bertolak dari Sigli
- Perjalanan memakan waktu sekitar 2 jam.
- Hampir sejam perjalanan rombongan pun sampai di seulawah dan sempat melewati ponpes Gontor 10.
- Karena jok tempat duduk sudah terasa panas saat diduduki,maka di Aceh besar rombongan menepi ke sebuah masjid untuk sholat isya berjamaah
- Dua jam estimasi perjalanan terlewati sudah, namun ternyata tujuan malam ini masih jauh. Maka bismillah perjalanan terus dilanjutkan, Perjalanan kembali dilanjutkan, walaupun dengan mata yg mulai berat menahan kantuk.
- Dan alhamdulillah sekitar setengah 12 malam rombongan sampai di Banda Aceh.
- Syukur alhamdulillah perjalanan malam ini terselesaikan. Bermalam di Banda Aceh sebelum esok hari kembali melanjutkan perjalanan
- Tunggu kisah kami esok hari. Selamat beristirahat. Oyasumii :)
- Next trip, from bandaAceh to
Sabang :)
#bismillah - Untuk ke sabang harus menyeberangi lautan dengan menggunakan kapal feri di pelabuhan Ulee lhee.
- Setelah mengantri dari jam 6 pagi akhirnya loket buka jam set 8 dan mendapatkan tiket jam 8.
- Ttpi yg antri bkn cuma tiket, tapi
juga antri masuk ke kapal ferinya. Dan akhirnya barusan bisa naik. :-)
#alhamdulillah #FYI ini pertama kali nya naik kapal laut. Hhehe :D- Perjalanan dengan kapal.feri memakan waktu dua jam, sekitar jam 11 rombongan sampai di dermaga sabang.
- Namun untuk bongkar muatan (mobil motor juga penumpang) memakan waktu hampir setengah jam, maka jam set 12 baru benar2 sampai di Sabang
- Dan dari dermaga ke tugu 0 km indonesia sekitar 35 km jauhnya.
- Dengan jalanan yg sudah beraspal, namun harus bersiap naik turun bukit yg lumayan "sangar".
- Jalanan menuju tugu 0 km indonesia ini harus lah melalui hutan lindung, maka jangan heran bila disepanjang jalan didapati pohon rimbun.
- Stelah sedikit kesasar (maklum tak satupun anggota rombongan pernah ke Sabang) akhirnya ketemu juga jalur ke tugu 0Km Indonesia yg benar Ditengah jalan ketemu dengan kera dan biawak.
- Waktu yg diperlukan untuk sampai di 0Km indonesia dari Labohan Sabang sekitar dua jam lamanya (dg menggunakan kereta/motor roda dua).
- Selain dipenuhi pepohonan rimbun, jalan menuju tugu 0Km Indonesia jg di hiasi dengan pemandangan pantai yang menawan.
- Tak heran jika banyak wisatawan yg rela jauh2 datang ke Sabang untuk berkunjung ke pantainya yg indah.
- Selain itu, satu hal yg perlu diketahui adalah jalanan yg ada kebanyakan masih belum dilengkapi dengan lampu penerangan jalan.
- Harap berhati-hati kala melewati jalur ini, terutama bila dilalui kala malam. Hampir bisa dipastikan jalanan gelap mencekam. Hhehe
- dua jam berlalu dan sampailah rombongan ke tempat yang dituju. Tugu 0Km Indonesia di Sabang Pulau We.
- Setelah sejenak beristirahat dan "narsis" dikit di tugu 0km Indonesia, maka perut yg kosong pun mulai berdendang minta diisi hheehe :D
- Setelah perut yg tadinya berdendang diisi dengan makanan, maka perjalanan pun kembali di lanjutkan. Yaitu ke Kota Sabang.
- Ditengah perjalanan ternyata pandangan kami tertawan ke arah pantai yg elok rupawan. Maka berbeloklah kami mampir (niatnya) sejenak. :)
- Nama pantai ini adalah pantai IBOIH. Pantai dangkal dengan pasir putih dan air jernih nya.
- Setelah parkir kendaraan, datang seorang bapak2. Beliau menawari kami dua pilihan tentang wisata yg ada di pantai ini.
- Yaitu mau memilih snorkling atau kah ingin menyeberang ke pulau rupiah yg ada di depan pantai iboih ini.
- Setelah diskusi sejenak maka pilihan kami adalah mencoba snorkling disini (itung2 pengalaman bagai menyelam sambil minum air hhehe)
- Jadilah kami menyewa peralatan snorkling yg terdiri dari pelampung, kaki katak dan juga kacamata snorkling seharga 40ribu.
- Meski belum bisa mahir renang, minimal dg bantuan alat yg ada jadi bisa melihat keindahan alam bawah air laut yg subhanallah :)
- Selain melihat terumbu karang, ada juga ikan nemo dan ikan2 hias lain yang belum tahu namanya. Hhehe
- Namun yang perlu di waspadai pas snorkling disini adalah ada banyak bulu babi yg bersembunyi di balik karang.
- Kalau ndak hati2 bisa2 kena bulubabi, dan kalau kena lumayan juga bikin nyeri. (Pengalaman tadi hhehe )
- Tapi kalau hati2 insya allah ga kena ko :) dan lagi keindahan biota bawah laut bisa kita lihat dengan mata kepala kita sendiri. :)
- Setelah puas main snorkling, maka rombongan pun berkemas serta berganti pakaian untuk kembali melanjutkan perjalanan.
- Salah satu alasan ke kota Sabang adalah nyari kuliner (lagi2 masalah perut :D ) yaitu sate gurita
- Setelah muter2 nyari, akhirnya
ketemu juga sate gurita nya.
#bismillah :) - Selesai kuliner kira2 jam 9 malam, lalu dilanjutkan keliling kota sembari menikmati angin malam di Sabang.
- Puas muter2 sabang, akhirnya rombongan pun kembali menuju Labohan buat menunggu kapal feri untuk kembali ke BandaAceh esok harinya.
- Untuk cerita trip to Sabang sekian dahulu, insya Allah besok di lanjut trip to Banda Aceh. Terutama ke masjid Baiturrahman :) insyaAllah
- Jam 7.30 kapal feri bersiap bertolak dari Labohan menuju Ulee Lhee. Alhamdulillah pagi ini bisa sarapan nasi :)
- Alhamdulillah sekitar dua jam lebih sedikit, kapal feri yg rombongan tumpangi berhasil berlabuh dengan selamat di Ulee Lhee :)
- Rombongan pun segera menuju basecamp untuk istirahat sejenak sembari mempersiapkan diri untuk sholat jumat.
- Alhamdulillah jumat kali ini berkesempatan sholat Jumat di masjid Raya Baiturrahman yg terletak di jantung kota Banda Aceh.
- Sebuah masjid yang sudah jadi salah satu icon di Aceh terutama kota Banda Aceh. Masjid ini memiliki tujuh Kubah diatasnya.
- Untuk bisa sholat jumat di masjid Baiturrahman harus lah berangkat lebih awal, karena bisa dipastikan akan selalu penuh dengan jamaah.
- Saat jam menunjukkan waktu mendekati pelaksanaan sholat jumat, maka semua toko disekitar masjid tutup untuk melaksanakan sholat jumat.
- Bukan hanya toko perhiasan atau pun toko bunga, tapi semua toko bahkan warung makan harus segera menutup toko nya.
- Seandainya hal ini berlaku di
seluruh pelosok negeri ini, alangkah indahnya suasananya nanti.
#hope :) - Setelah selesai melaksanakan sholat jumat di masjid Baiturrahman, rombongan pun makan siang buat mengisi perut yg sedari tadi keroncongan
- Setelah perut terisi, maka perjalanan dilanjutkan ke Museum Tsunami yang tak jauh dari masjid Raya Baiturrahman.
- Museum Tsunami ini dibuat sebagai monumen peringatan tentang kejadian Tsunami yg dulu pernah terjadi di sini.
- Bangunan museum tsunami ini jika dilihat dari samping menyerupai bentuk sebuah kapal laut besar lengkap dengan cerobong asapnya.
- Merupakan buah karya arsitek keren, yaitu bapak Ridwal Kamil :)
- Didalam museum Tsunami ini dapat kita lihat beragam informasi mengenai kondisi Aceh sebelum dan sesudah Tsunami.
- Terdapat banyak Foto dan replika gambaran tentang tsunami yang pernah terjadi.Selain itu juga terdapat pemutaran film dokumenter tsunami
- Terdapat juga sebuah ruangan yang berisikan tentang nama-nama korban tsunami yg dulu pernah terjadi.
- Setelah museum tsunami, lokasi selanjutnya yang dituju adalah daerah Punge yang terdapat monumen PLTD apung.
- Monumen PLTD apung ini seakan menjadi saksi bisu betapa kuatnya terjangan tsunami yg dulu pernah terjadi disini.
- Kapal PLTD yg sangat berat karena sebagian besar bagiannya terbuat dari besi dan baja dapat terseret begitu jauhnya dari laut ke daratan
- Dari PLTD apung rombongan bertolak menuju Lhoknga. Judulnya sih mengejar matahari (red: Sunset) hhehe :)
- Rencana awal adalah menuju pantai Lampuuk yang berpasir putih dan memiliki pemandangan yg indah
- Namun karena ada usulan dari seorang kawan dari UNSYIAH, maka pantai yang dituju adalah pantai Babah 2 yg bersebelahan dengan lampuuk. Kedua pantai ini sama2 memiliki pasir putih dan pemandangan yg indah. Bedanya di lampuuk ombaknya tidak terlalu besar,berbeda dg Babah 2
- Dan di Babah 2 kita akan disuguhi panorama tebing di tepi pantai yg menawan. Dan di Babah 2 kita akan disuguhi panorama tebing di tepi pantai yg menawan.
- Dan setelah memakan waktu perjalanan hampir sejam sampailah rombongan di pantai Babah 2.
- Jauhnya perjalanan terbayar lunas
kala melihat eloknya oemandangan.
#subhanallah - Perjalanan mengejar matahari terlaksana sudah.Meski fotografernya amatiran tapi syukur alhamdulillah mata telah merekamnya dalam ingatan
- Setelah puas menikmati detik-detik tenggelamnya mentari di pantai Babah 2, maka tujuan selanjutnya adalah ke Masjid Raya Baiturrahman lg
- Namun sebelum ke masjid , perut keroncongan sepertinya harus terlebih dahulu diisi (masalah perut "lagi" :D )
- Kuliner yang ada di sekitar masjid
baiturrahman pas untuk dicicipi :)
#bismillah - Pengalaman pertama sholat isya
berjamaah di masjid raya Baiturrahman Aceh, semoga kapan2 bisa jamaah disini
lagi :)
#hope - Selesai sholat isya, ga
disangka-sangka bisa ketemu dengan salah seorang ustadz muda Ponpes Isy Karima
:)
#RencanaAllahItuIndah - Jadi judulnya sama2 anak rantau bertemu di tanah rantau, Qodarullah wa maa syaa :)
- Setelah sejenak melepas kangen dengan mas Agus ( ustadz muda nya) dan sekaligus meminta no kontak buat menjaga silaturahim J maka kami pun berpisah di bagian luar masjid Baiturrahman
- Sebelum keluar komplek masjid Baiturrahman aceh, maka di sempet2in lah mengabadikannya melalui lensa kamera J
- Puas jeprat-jepret maka selanjutnya adalah mencari kuliner minuman yang katanya khas Aceh, yaitu teh tarik dan Sanger J
- Jadilah rombongan memacu motornya ke sebuah warkop ( atau mungkin bias disebut café teh tarik) yang tak jauh dari komplek masjid Baiturrahman.
- “Ternyata gini tho rasanya teh tarik” kataku dalam hati setelah nyruput segelas teh tarik yang dihidangkan diatas meja. Mak nyuuuss rasanya J
- Ga puas dengan hanya nyicip teh tarik, maka sekalian mesen kopi aceh. Dan setelah dirasa memang kopi itu pahit. Hhehe :D
- Malam terus makin kelam, maka sekitar jam 11 malam rombongan balik ke basecamp untuk beristirahat dan memejamkan mata yang sedari tadi dipaksa melek terus.
- Hari berganti dan perjalanan pun kembali dilanjutkan, agenda hari ini adalah balik ke Sigli dari Banda Aceh dengan mengendarai motor sejauh kurang lebih 110 Km
- Sebelum meninggalkan Banda Aceh, rombongan menyempatkan diri mampir ke UNSYIAH. Sebuah universitas yang terkenal di Aceh.
- Ditengah perjalanan pulang yang begitu panas, rombongan kembali mampir di warung pinggir jalan untuk memesan “iu” atau Bahasa indonesianya air kelapa J
- Sempat nyicip juga jajanan bernama “silimum” yang terbuat dari singkong dan digoreng jadi gurih (kayanya sih :D )
- Dan akhirnya setelah menempuh perjalanan hamper 3 jam lamanya, rombongan sampai juga kembali di Sigli J #alhamdulillah
- Sebelum menutup cerita #TripToSabang ini, maka ga ada salahnya kan ngenalin anggota rombongan yang terdiri dari 5 orang ini. J
- Yang pertama yaitu @muze_id , mahasiswa IPB jurusan TIN semester 7 yang merupakan tuan rumah disini. Jazaakumullah khairan bang musliadi J
- Kedua, ada @jutaan48 , mahasiswa IPB jurusan TMB dan juga semester 7. Temen seperjuangan PL di medan yang aslinya anak Bengkulu tapi tinggal di Jakarta
- Ketiga, ada bang Yulis. Beliau ini mahasiswa jurusan Hukum di UNSYIAH. Inilah Guide sekaligus kompas selama rombongan melakukan perjalanan. Jazaakumullah khairan bang J
- Keempat, ada @SalimNazmi , mahasiswa IPB jurusan TIN semester 7. anak rantau yang periang dan humoris dengan nada khas nya kalo lagi nelpon temennya. Hhehe
- Terakhir ada si @boecahlawu , mahasiswa IPB jurusan TMB semester 7. Aseli anak klaten meskipun jarang ada di klaten. Hhehe
- Itulah kelima anggota rombongan #TripToSabang , kelima-lima nya mahasiswa tingkat akhir yang sebentar lagi lulus ( aamiin) J
- Dari sebuah perjalanan aka nada yang namanya pengalaman, namun bukan hanya pengalaman yang didapat, tetapi juga ada tali persahabatan baru yang kami buat. J
- Inilah kisah perjalanan kami dalam suasana lebaran di tanah perantauan, selalunya ada pelajaran dari setiap langkah yang dijejakkan. #TripToSabang
Selasa, 05 Agustus 2014
Kumtweet #TripToSabang di liburan Lebaran 1435 H
boecah
10.43
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar