Jumat, 15 Februari 2013

Namanya ialah ELSIN

Langit yang cerah menyambut pagiku, udara yang dingin pun tak ingin luput ikut meramaikan hariku. Hari kamis minggu pertama perkuliahan semester genap akhirnya datang juga, hari yang istimewa. Kenapa ku sebut istimewa? karena hanya pada hari inilah kutemukan jadwal kuliah yang sangat bersahabat, ya hanya satu mata kuliah yang dijadwalkan pada hari ini. Meskipun satu makul ini memiliki 3 sks, dan kuliahnya 2,5 jam tapi alhamdulillah ku coba untuk husnudzon dulu dengan makul ini. ya namanya adalah ELSIN.

ELSIN bukan nama orang, ia merupakan singkatan dari ELemen meSIN. Sebuah makul dari program mayor TMB yang harus kuambil untuk menambah wawasanku tentang dunia per-mesinan (wowww). Dan alhamdulillah setelah tadi masuk pertama dari 14 kali pertemuan, aku jadi sedikit tahu bahwa makul ini merupakan salah satu makul yang sangat urgen di pelajari. Isinya tentang elemen-elemen yang akan membentuk suatu kumpulan mekanisme yang kita sebut dengan mesin. satu hal lagi yang kusuka dari makul ini adalah dosen-dosen pengajarnya yang mantap jaya. #alhamdulillah (^_^)

Sedikit cerita dari bapak dosen tadi pagi, beliau mengawali kuliah perdana dengan sebuah cerita pengalaman beliau ketika masih muda. Seorang mahasiswa yang berasal dari kota kecil di Jawa Barat yang kita sebut dengan nama Purwakarta.Pada awalnya beliau bersama ke-empat rekannya di SMA mendaftar di IPB, namun hanya satu orang dari mereka yang akhirnya lolos masuk IPB. Dan beliaulah satu orang tersebut.

Meskipun beliau bukan berasal dari kota-kota besar seperti kebanyakan mahasiswa yang diterima saat itu, dan walaupun ketika awal masuk beliau dipandang sebelah mata oleh teman-teman yang lainnya karena asal kotanya, beliau tidak lantas menjadi minder. Karena memang bukanlah asal kota yang akan membuah hasil nyata, tetapi kemauan dan kerja keras yang akan membuktikannya. Maka beliaupun tetap bersemangat untuk terus berusaha. ya berusaha untuk terus mewujudkan mimpi serta segala citanya.

Hingga akhirnya waktu ujian matematika pun datang, dan hasilnya pun cukup mengejutkan. Di kala teman-teman yang berasal dari kota-kota besar mendapatkan nilai 15, 20, 40 dan dibawah 60. Nilai beliau sedikit berbeda dengan kebanyakan temannya, nilai beliau saat itu sekitar 85. Dan dari peristiwa inilah akhirnya beliau mulai dikenal oleh teman-teman seperjuangannya. Beliau bisa membuktikan meskipun berasal dari kota kecil, tetapi dalam masalah prestasi bisa di adu dengan yang berasal dari kota besar. yang membedakan bukan kota kelahiran, tetapi kerja keras yang kita lakukan tutur beliau ketika memberikan pendahuluan pagi tadi.

hmmm...
Sebuah semangat baru kembali mengalir di hari kamis ini. Sebuah pelajaran yang kutemukan setelah masa perkenalan dengan ia yang bernama ELSIN. (^_^)

0 komentar:

Posting Komentar

 

About Me

Foto Saya
boecah
segalanya telah berubah... tak ada yang akan selalu konstan di dunia ini...
Lihat profil lengkapku

Followers

Copyright © 2010 boecah lawu

Template By Nano Yulianto