Kamis, 10 Januari 2013

Pelajaran di hari ujian Kalkulus

Pagi tadi adalah hari ke-empat Ujian Akhir Semester tiga ku. Dengan sebuah matakuliah yang taka sing ditelinga, yups itulah kalkulus. Saudara dekatnya pelajaran Matematika dan mungkin adiknya dari Statistika. Sebuah matakuliah yang berisikan tentang angka-angka dan perhitungan yang mungkin dianggap mudah oleh sebagian orang, namun tak jarang juga ada yang menganggapnya sebagai matakuliah susah. Tergantung seberapa suka mahasiswa terhadap pelajarannya. Kalau pas yang ditanya suka kalkulus, maka jawabannya kalkulus itu indah. ketika mahasiswa yang ditanya adalah musuh bebuyutan kalkulus, maka jawabannya adalah susah.

Kalkulus itu menakutkan, tapi juga mengasyikkan”  kata seseorang yang tak mau disebutkan namanya. Mungkin si pena nya menganggap menakutkan karena kalkulus terkenal dengan kata integral, pun direfensial yang diramu dalam beberapa rumus-rumus “indah” tentunya. Dan mungkin ia menganggap mengasyikkan karena telah menemukan sesuatu yang lain didalamnya. “Dibalik kesulitannya, kan kay temukan keasyikannya” kata temenku yang satu lagi. Hmm… memang kalkulus itu punya banyak penggemar. Hhehe
Kembali ke kejadian tadi pagi, dikelas yang kutempati ada sebuah peristiwa yang mungkin bisa diambil pelajarannya. Ketika aku sedang asyik mengutak-atik soal, terdengar suara ibu pengawas yang berkata, “Bagi yang membawa kertas contekan, silahkan keluar”. Dan tak lama setelah suara itu terdengar, ada seorang mahasiswa yang mengambil tas-nya dan pergi beranjak dari kursi “panas”-nya. Suasana kelas yang tadinya hening berubah seketika agak gaduh. Namun kembali Ibu pengawas ujian berkata, “Ambil peristiwa ini sebagai pelajaran, seandainya nanti ada yang ketahuan berbuat curang maka ibu ga akan segan-segan mengambil lembar jawab kalian”. Dan lagi-lagi suasana berubah menjadi hening, aku yang sempat terdiam menyaksikan peristiwa beberapa saat yang lalu kembali menajamkan pandangan kea rah lembar jawaban yang ternyata masih banyak kosongnya. Hhehe :D

Mungkin cerita ini ada sedikit humornya, tapi tolong garis bawahi pelajarannya. Kembali teringat sebuah petuah dari pendamping asrama ku dulu ketika masih Tsanawiyah, “Mending nilai ana kecil tapi hasil kerja sendiri, daripada nilai gede tapi curang”. Hmm.. jadi teringat masa-masa lugu dulu, hhhehe . tetapi setelah kupikir-pikir benar juga petuahnya. Betapa harga sebuah kejujuran itu mahal, dan itu sudah dibuktikan oleh seorang mahasiswa pada cerita diatas. Ia harus membayarnya dengan keluar dari kelas.

Semoga dapat diambil pelajaran dan manfaatnya. Sekian cerita tentang kalkulus hari ini. Ku berdoa semoga hasil ujianku memuaskan (jangan sampai ngulang).

Ya Allah karuniakan ilmu yang bermanfaat kepadaku dan saudara-saudaraku. 
Aamiin ya rahman.

0 komentar:

Posting Komentar

 

About Me

Foto Saya
boecah
segalanya telah berubah... tak ada yang akan selalu konstan di dunia ini...
Lihat profil lengkapku

Followers

Copyright © 2010 boecah lawu

Template By Nano Yulianto