Jumat, 12 Maret 2010

SIFAT SEORANG TEMAN
Muhammad bin Kaisan berkata: “Suatu hari Al-Hasan bin Ali radiallahu ‘anhu berkata kepada para sahabatnya:
“aku akan memberityahukan kalian tentang cirri orang yang bias menjadi temanku….:
 Ia adalah orang yang paling mulia di mataku
 Ia lebih mulia daripada yang ia muliakan di mataku
 Dan ia menganggap bahwa dunia itu kecil di matanya.
 Ia adalah orang yang bebas dari kekuasaan perutnya, sehingga ia tidak menginginkan apa yang tidakl biasa ia dapatkan dan tidak berlebihan dengan apa yang ia dapat.
 Ia juga bebas dari kekuasaan kebodohannya , sehingga ia tidak mengulurkan tangan kecuali untuk seseuatu yang bermanfaat, tidak melangkahkan kakinya kecuali untuk menuju kebaikan.
 Ia tidak suka murka dan tidak pendendam.
 Jika ia duduk bersam para ulama, ia lebih suka diam mendengarkan daripada berbicara. Dan jika ia terpaksa bicara, ia tidak akan diam.
 Sehari-hari ia selalu banyak diam , dan sekali berbicara maka orang-orang yang berbicara akan kalah.
 Dan ia tidak pernah ikut campur dalam masalah tuntutan.
 Ia tidak pernah ikut campur dalam masalah perdebatan, tidak pernah berdalih dengan suatu hujjah hingga ia melihat seoarang hakim yang tidak melakukan apa yang ia katakana dan melakukan apa yang tidak ia katakana, dalam rangka menghormatinya.
 Ia tidak melalaikan kawan-kawannya, tidak pernah mengecualikan salah satu dari mereka.
 Jika ia terbentur dengan dua permasalahan- dan ia tidak tahu mana yang lebih benar-, maka ia akan melihat mana yang lebih dekat dengan nafsunya, lalu ia meninggalkannya.


PERCAKAPAN ANTARA DUA SETAN

Abu Hurairah pernah berkata:
“setan orang mukmin bertemu dengan setan orang kafir. Setan orang kafir itu berwajah cerah, gemuk dan berpakaian bagus, sedang setan orang mukmin kurus kerempeng, bau, memprihatinkan dan telanjang.
Lalu setan orang kafir bertanya pada setan orang mukmin, “kenapa engkau kurus?” ia menjawab, “Aku makan bersama seseorang yang hendak makan menyebut nama ALLAH, maka aku tidak bisa makan dan kelaparan. Jika ia hendak minum ia menyebut nama ALLAH, sehingga aku tidak bisa minum dan kehausan. Jika ia hendak berpakaian ia menyebut nama ALLAH, sehingga aku tidak bisa memakai pakaian dan telanjang. Dan jika ia hendak memakai minyak wangi ia menyebut sama ALLAH, sehingga aku pun menjadi bau.”
Setan kafir berkata, “Sedang aku bersama orang yang tidak pernah melakukannya ( menyebut nama ALLAH ). Sehingga aku bisa turut serta dalam makannya, minumnya, dan pakaiannya.”

0 komentar:

Posting Komentar

 

About Me

Foto Saya
boecah
segalanya telah berubah... tak ada yang akan selalu konstan di dunia ini...
Lihat profil lengkapku

Followers

Copyright © 2010 boecah lawu

Template By Nano Yulianto