Senin, 30 Juni 2014

Praktik Lapang Membara

Masih teringat PL pertamaku dulu saat masih mengenakan seragam putih abu-abu yang meskipun kala PL tidak mengenakan seragam itu. Karena memang PL nya adalah dikirim oleh pondok ke suatu daerah untuk mengiplementasikan ilmu yang telah didapat di MATIQ. Dan sama seperti sekarang ini, waktu PL adalah bulan Ramadhan. Namun bedanya kalau dulu hanyalah selama 20 hari Ramadhan, untuk PL yang sekarang ini “mungkin” selama Ramadhan dan masih lanjut setelahnya.  Secara intruksional fakultas adalah selama 40 hari kerja dengan range waktu antara 23 Juni 2014 sampai 29 Agustus 2014. Jika dihitung-hitung maka kira-kira hampir dua bulan lamanya.

        PL pertama dulu tugasnya adalah mengajarkan ilmu agama, baik itu menjadi guru ngaji ataupun khatib khutbah jumat dan juga kultum bada subuh. Kalau sekarang PL nya tentang Sistem Informasi (SI) di sebuah BUMN yang bergerak didalam bidang agroindustry. Tentang bagaimana implementasi sebuah metode ilmiah yang sudah ada referensi nya ke dunia nyata. Mencoba membandingkan antara teori yang telah didapat pada bangku kuliah dengan aplikasi nyata pada dunia kerja. Dan mungkin inilah tantangannya, bagaimana seorang mahasiswa menganalisis masalah yang ada serta mencoba mencari solusi untuk memecahkannya.

      Meski baru seminggu masuk kerja (Praktik Lapang), namun sudah sangat kerasa bagaimana rumitnya untuk menentukan metode ilmiah guna menganalisis sebuah masalah. Observasi masalah apa yang ada, kemudian menentukan metode seperti apa yang akan digunakan untuk menyelesaikan, lalu mencoba menelurkan hipotesis baik dari pemikiran pribadi ataupun merujuk pada referensi, baru setelahnya mencoba memetakan dan mencari jalan keluar. Tetapi meskipun kalau dirasa memang sulit, maka jangan dirasakan namun teruslah dijalani dan disyukuri (=

Teringat sebuah pepatah lama,
 “Berakit-rakit kehulu berenang-renang kemudian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian”

Dan juga sebuah nasehat dari seorang berilmu,
“Kalau engkau tidak pernah merasakan pahitnya belajar, maka bagaimana mungkin akan kau kecap manisnya ilmu?”

So apalagi yang perlu dibingungkan, bukankah sudah jelas juga dalil nya,
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (Al Baqarah 286)

Masjid Raya Medan bareng Salim dan Million

"Jangan hanya berdiam disatu tempat, tapi mengalirlah ke tempat yang lain. Sebarkan manfaat dan teruslah bersemangat."
"Bukankah lebih baik menjadi air yang mengalir dibandingkan yang menggenang?"

karena yakinku memang, "Selalu ada hikmah dibalik setiap kisah." (^_^)

#InsyaAllahKulluhuKhair

0 komentar:

Posting Komentar

 

About Me

Foto Saya
boecah
segalanya telah berubah... tak ada yang akan selalu konstan di dunia ini...
Lihat profil lengkapku

Followers

Copyright © 2010 boecah lawu

Template By Nano Yulianto