Waktu akan terus berlalu dan takkan mau untuk menunggu
Sekalinya kamu tertinggal, maka akan susah untuk bisa mengejar
Namun bukanlah berarti ia kejam,tetapi sesungguhnya ia mengajarkan kita arti ketegasan
Belajar
tentangnya akan membuat kita mengerti bila ia sangatlah berharga,
Karena setiap detik yang berdetak pastilah memiliki kisahnya tersendiri
yang takkan bisa terulangi.Dan berbicara tentang waktu, maka
sesungguhnya ia berhubungan erat dengan yang namanya kehidupan.Dimana
antara keduanya sama-sama harus terus berjalan dan menghasilkan sesuatu
yang biasa kita sebut sebagai Kenangan.
Membahas
kehidupan berarti membahas pula tentang pilihan, karena memang hidup ini
selalunya berisi tentang berbagai macam pilihan. Dimana dari setiap
pilihan yang tersedia akan membawa serta resiko yang harus kita terima.
Dan sesungguhnya Allah karuniakan akal kepada manusia untuk bisa
berfikir, tidak seperti hewan yang hanya mengandalkan naluri. Namun
sebagai manusia jangan dulu berbangga hati, karena konsekuensi dari apa
yang kita ambil sebagai keputusan akan selalunya dimintai pertanggung
jawaban.
Seperti yang termaktub dalam sebuah hadits,
“Kullukum raa’in wa kullukum mas’ulun ‘an ra’iyatih”.
“Setiap dari kalian adalah pemimpin, dan setiap dari kalian bertanggung jawab atas apa yang kalian pimpin.”
Setiap
dari kita adalah pemimpin, meskipun mungkin bukanlah pemimpin dari
sekumpulan orang namun setidaknya kita adalah pemimpin bagi diri kita
sendiri. Akibat dari apa-apa yang dahulu kita ambil sebagai keputusan
dan direalisasikan dengan tindakan pastilah akan kita rasakan kemudian.
Entah keputusan apa yang kita ambil, baik atau buruknya hasil akan
selalu tergantung dari bagaimana cara kita menyikapi.
Seringkali kita dapati sebuah nasehat yang berbunyi,
“PENYESALAN itu selalu datang di akhir bukan di awal”.
Secara
tak langsung nasehat ini akan membuat kita berpikir kembali sebelum
mengambil suatu keputusan dalam hidup kita. Namun jangan lantas tidak
mau mengambil resiko untuk mengambil keputusan,karena sesungguhnya saat
kita tidak mengambil suatu pilihan yang tersedia maka itulah keputusan
yang kita ambil.
Dari nasehat diatas, maka kemudian timbul sebuah pertanyaan,
“kenapa harus ada penyesalan? akankah ia membawa manfaat bagi kehidupan?”
maka jawaban yang kutemukan adalah,
“YA, penyesalan akan membawa manfaat bagi kehidupan”.
Seperti
yang telah dituliskan diawal, hidup ini adalah tentang pilihan yang
mana setiap pilihan memiliki resiko yang harus kita pertanggung
jawabkan. Ketika hasil yang kita dapat tidak sesuai dengan apa yang kita
angankan sebelumnya, maka akan sangat mungkin kita merasa salah dalam
menentukan pilihan. Dan rasa bersalah inilah yang nantinya akan
membuahkan sesuatu yang kita sebut sebagai penyesalan.
Mari
sejenak kita analogikan penyesalan ini dengan buah dari suatu tanaman.
Penyesalan merupakan buah dari apa-apa yang telah kita tanam sebagai
suatu keputusan, maka pahit atau pun manis buah yang kita rasa pastilah
memiliki suatu pelajaran. Jika memang ia terasa pahit maka secara naluri
kita pun akan belajar untuk tidak lagi memilih keputusan itu untuk
kita tanam karena tahu bila buahnya memiliki rasa yang pahit. Atau jika
pikiran kita lebih kreatif dan positif, maka ia akan berupaya menemukan
cara bagaimana cara mengolah buah pahit ini untuk menjadi sesuatu yang
layak dan lezat dinikmati.
Inilah manfaat kenapa
penyesalan itu ada dan seringkali terasa pahit, yaitu untuk mengingatkan
kita bagaimana caranya mengambil pelajaran. Jika hasil yang kita terima
tidak sesuai dengan apa yang sebelumnya dibayangkan, maka hasil ini
pula yang akan memaksa kita memikirkan cara kreatif bagaimana caranya
untuk membuatnya sesuai dengan apa yang kita cita atau bahkan lebih baik
darinya.
“Tidaklah Allah membebankan kepada hambaNya kecuali sesuai dengan kemampuan hambaNya.”
Maka janganlah terlebih dahulu suudhon dengan apa yang kita dapat,
“karena
memang jika sesuatu yang kita dapat tidak sesuai dengan rencana yang
kita buat maka itulah cara Allah untuk membuat kita lebih hebat.”
#INSYA_ALLAH_KULLUHU_KHAIR (^_^)
Kamis, 20 Februari 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar