Jika seseorang yang telah
sukses mencapai mimpinya ditanya,
“Apakah anda tidak pernah
gagal?”
Pasti jawaban yang kita
temukan adalah,
“PERNAH”, atau mungkin
“bukan PERNAH, namun SERING”
Pada akhirnya, kita temukan bahwa kegagalan itu pastilah
pernah menghampiri setiap insan.
Namun yang membedakan
orang sukses dengan tidak adalah KEMAUAN.
Orang yang memiliki kemauan besar,
meskipun menghadapi samudra ganas ujian dan cobaan, pastilah akan selalu berusaha keras untuk mewujudkan mimpinya. Hingga akhirnya sampailah ia pada apa-apa yang ditujunya
meskipun menghadapi samudra ganas ujian dan cobaan, pastilah akan selalu berusaha keras untuk mewujudkan mimpinya. Hingga akhirnya sampailah ia pada apa-apa yang ditujunya
Dan sebaliknya,
Seseorang yang tidak memiliki kemauan besar, meskipun telah
dibukakan pintu kesempatan sebesar-besarnya akan menyerah sebelum sampai pada
tujuannya.
Teringat sebuah mahfudhot ,
“Man Jadda,
wajada”
(Sesiapa yang mau bersungguh-sungguh, pastilah ia mendapatkan apa yang dicitakannya)
(Sesiapa yang mau bersungguh-sungguh, pastilah ia mendapatkan apa yang dicitakannya)
Tak salah bila banyak motivator yang menyebutkan,
“KEGAGALAN itu bukanlah sebuah musibah, tetapi sebuah
ANUGERAH”
Karena memang hanya dari kegagalan-lah akan kita temukan
banyak sekali pengalaman yang nantinya akan berbuah menjadi beragam pelajaran.
Dimana pelajaran ini akan bermanfaat untuk mempersiapkan jalan menuju apa-apa
yang telah kita tetapkan sebagai TUJUAN.
Banyak juga yang menyebutkan,
“KEBERHASILAN itu adalah kumpulan dari banyak kegagalan”
Yang artinya, untuk mencapai manisnya keberhasilan kita
harus merasakan pahitnya kegagalan. Layaknya sebuah roda yang akan berptar,
Jika memang saat ini kita berada dibawah, maka yakinlah suatu saat nanti kita
pun akan berada diatas. Namun semua itu perlu proses.
Adapun seandainya kita dapati kegagalan dan ada orang lain
yang mengejek kita, maka bersabarlah. Dan jadilah seorang yang HEBAT!!.
Pertanyaannya,siapa itu orang hebat?
”Orang HEBAT itu adalah mereka yang piawai membangun
pondasi kokoh dari batu bata yang dilemparkan oleh orang lain” (David
Brinkley)
Jika pun kita ikut membalas mengejek,
maka akan kita dapati api
permusuhan yang kian lama kian membesar.
Berdengki itu tidak ada guna, bahkan akan menjadi kerikil besar di tengah
perjalanan yang akan kita lewati. Maka jadilah seorang yang pemaaf, dan kau pun
akan dengan sendiri nya menjadi pribadi yang lebih baik dibandingkan mereka.
Mengutip perkataan seorang Ali Zainal Abidin ibn Husain,
“Berdengki itu sama artinya dengan menuang racun
kedalam mulutmu sendiri, hingga tertanggak sampai didalam usus. Lalu kamu
berharap bahwa musuh-musuhmu lah yang akan mati karenanya. Apakah yang demikian
itu tindakan orang-orang yang berakal ?.”
Dan bila diri kita bisa menjadi seorang pemaaf, maka akan
kita temukan saat-saat paling bahagia. Yaitu saat kita bisa merubah seorang
musuh menjadi teman dan sahabat perjuangan kita. Seperti yang telah Allah
maktubkan didalam AlQuran;
“Dan tidaklah sama antara kebaikan dengan kejahatn,
tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik. Sehingga orang yang
antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah menjadi teman yang sangat
setia.” (Q.S Fushshilat: 34)
Ingatlah,,,
Selalu akan ada banyak hal dan pelajaran yang kita dapatkan
dari kisah perjalanan kehidupan seandainya kita mau untuk sekedar
memperhatikan.
Maka Perhatikan,Pelajari,Pahami, dan Praktekkan!!!
hingga
akhirnya kau pun akan menemukan banyak sekali manfaat dari apa-apa yang kau
temui.
Insya allah kulluhu khair (^_^)
0 komentar:
Posting Komentar