Kamis, 21 Maret 2013

Antara Kegagalan, Kemauan, dan Pelajaran

Jika seseorang yang telah sukses mencapai mimpinya ditanya,
“Apakah anda tidak pernah gagal?”
Pasti jawaban yang kita temukan adalah,
PERNAH”, atau mungkin
“bukan PERNAH, namun SERING

Pada akhirnya, kita temukan bahwa kegagalan itu pastilah pernah menghampiri setiap insan.
Namun yang membedakan orang sukses dengan tidak adalah KEMAUAN.

Orang yang memiliki kemauan besar,
meskipun menghadapi samudra ganas ujian dan cobaan,  pastilah akan selalu berusaha keras untuk mewujudkan mimpinya. Hingga akhirnya sampailah ia pada apa-apa yang ditujunya

Dan sebaliknya,
Seseorang yang tidak memiliki kemauan besar, meskipun telah dibukakan pintu kesempatan sebesar-besarnya akan menyerah sebelum sampai pada tujuannya.

Teringat sebuah mahfudhot ,

 “Man Jadda, wajada”
 
(Sesiapa yang mau bersungguh-sungguh, pastilah ia mendapatkan apa yang dicitakannya)

Tak salah bila banyak motivator yang menyebutkan,

“KEGAGALAN itu bukanlah sebuah musibah, tetapi sebuah ANUGERAH”

Karena memang hanya dari kegagalan-lah akan kita temukan banyak sekali pengalaman yang nantinya akan berbuah menjadi beragam pelajaran. Dimana pelajaran ini akan bermanfaat untuk mempersiapkan jalan menuju apa-apa yang telah kita tetapkan sebagai TUJUAN.

Banyak juga yang menyebutkan,

“KEBERHASILAN itu adalah kumpulan dari banyak kegagalan”

Yang artinya, untuk mencapai manisnya keberhasilan kita harus merasakan pahitnya kegagalan. Layaknya sebuah roda yang akan berptar, Jika memang saat ini kita berada dibawah, maka yakinlah suatu saat nanti kita pun akan berada diatas. Namun semua itu perlu proses.

Adapun seandainya kita dapati kegagalan dan ada orang lain yang mengejek kita, maka bersabarlah. Dan jadilah seorang yang HEBAT!!.

Pertanyaannya,siapa itu orang hebat?

”Orang HEBAT itu adalah mereka yang piawai membangun pondasi kokoh dari batu bata yang dilemparkan oleh orang lain” (David Brinkley)

Jika pun kita ikut membalas mengejek, 
maka akan kita dapati api permusuhan yang kian lama kian membesar. 

Berdengki itu tidak ada guna,  bahkan akan menjadi kerikil besar di tengah perjalanan yang akan kita lewati. Maka jadilah seorang yang pemaaf, dan kau pun akan dengan sendiri nya menjadi pribadi yang lebih baik dibandingkan mereka.

Mengutip perkataan seorang Ali Zainal Abidin ibn Husain,

“Berdengki itu sama artinya dengan menuang racun kedalam mulutmu sendiri, hingga tertanggak sampai didalam usus. Lalu kamu berharap bahwa musuh-musuhmu lah yang akan mati karenanya. Apakah yang demikian itu tindakan orang-orang yang berakal ?.”

Dan bila diri kita bisa menjadi seorang pemaaf, maka akan kita temukan saat-saat paling bahagia. Yaitu saat kita bisa merubah seorang musuh menjadi teman dan sahabat perjuangan kita. Seperti yang telah Allah maktubkan didalam AlQuran;

“Dan tidaklah sama antara kebaikan dengan kejahatn, tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik. Sehingga orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah menjadi teman yang sangat setia.” (Q.S Fushshilat: 34)

Ingatlah,,,
Selalu akan ada banyak hal dan pelajaran yang kita dapatkan dari kisah perjalanan kehidupan seandainya kita mau untuk sekedar memperhatikan.
Maka Perhatikan,Pelajari,Pahami, dan Praktekkan!!!
hingga akhirnya kau pun akan menemukan banyak sekali manfaat dari apa-apa yang kau temui. 
Insya allah kulluhu khair (^_^)

0 komentar:

Posting Komentar

 

About Me

Foto Saya
boecah
segalanya telah berubah... tak ada yang akan selalu konstan di dunia ini...
Lihat profil lengkapku

Followers

Copyright © 2010 boecah lawu

Template By Nano Yulianto