Langit yang cerah menyambut pagiku, udara yang dingin pun tak ingin
luput ikut meramaikan hariku. Hari kamis minggu pertama perkuliahan
semester genap akhirnya datang juga, hari yang istimewa. Kenapa ku sebut
istimewa? karena hanya pada hari inilah kutemukan jadwal kuliah yang
sangat bersahabat, ya hanya satu mata kuliah yang dijadwalkan pada hari
ini. Meskipun satu makul ini memiliki 3 sks, dan kuliahnya 2,5 jam tapi
alhamdulillah ku coba untuk husnudzon dulu dengan makul ini. ya namanya
adalah ELSIN.
ELSIN bukan nama orang, ia merupakan
singkatan dari ELemen meSIN. Sebuah makul dari program mayor TMB yang
harus kuambil untuk menambah wawasanku tentang dunia per-mesinan (wowww).
Dan alhamdulillah setelah tadi masuk pertama dari 14 kali pertemuan,
aku jadi sedikit tahu bahwa makul ini merupakan salah satu makul yang
sangat urgen di pelajari. Isinya tentang elemen-elemen yang akan
membentuk suatu kumpulan mekanisme yang kita sebut dengan mesin. satu
hal lagi yang kusuka dari makul ini adalah dosen-dosen pengajarnya yang
mantap jaya. #alhamdulillah (^_^)
Sedikit cerita
dari bapak dosen tadi pagi, beliau mengawali kuliah perdana dengan
sebuah cerita pengalaman beliau ketika masih muda. Seorang mahasiswa
yang berasal dari kota kecil di Jawa Barat yang kita sebut dengan nama
Purwakarta.Pada awalnya beliau bersama ke-empat rekannya di SMA
mendaftar di IPB, namun hanya satu orang dari mereka yang akhirnya lolos
masuk IPB. Dan beliaulah satu orang tersebut.
Meskipun
beliau bukan berasal dari kota-kota besar seperti kebanyakan mahasiswa
yang diterima saat itu, dan walaupun ketika awal masuk beliau dipandang
sebelah mata oleh teman-teman yang lainnya karena asal kotanya, beliau
tidak lantas menjadi minder. Karena memang bukanlah asal kota yang akan membuah hasil nyata, tetapi kemauan dan kerja keras yang akan membuktikannya. Maka beliaupun tetap bersemangat untuk terus berusaha. ya berusaha untuk terus mewujudkan mimpi serta segala citanya.
Hingga
akhirnya waktu ujian matematika pun datang, dan hasilnya pun cukup
mengejutkan. Di kala teman-teman yang berasal dari kota-kota besar
mendapatkan nilai 15, 20, 40 dan dibawah 60. Nilai beliau sedikit
berbeda dengan kebanyakan temannya, nilai beliau saat itu sekitar 85.
Dan dari peristiwa inilah akhirnya beliau mulai dikenal oleh teman-teman
seperjuangannya. Beliau bisa membuktikan meskipun berasal dari kota
kecil, tetapi dalam masalah prestasi bisa di adu dengan yang berasal
dari kota besar. yang membedakan bukan kota kelahiran, tetapi kerja keras yang kita lakukan tutur beliau ketika memberikan pendahuluan pagi tadi.
hmmm...
Sebuah
semangat baru kembali mengalir di hari kamis ini. Sebuah pelajaran yang
kutemukan setelah masa perkenalan dengan ia yang bernama ELSIN. (^_^)